Loading...

Laporan Dewan Komisaris

Jonatha Sofjan Hidajat

Komisaris Utama

Meskipun pencapaian kinerja tahun 2022 tidak setinggi tahun 2021 ketika pasar masih dipengaruhi sentimen kenaikan kasus COVID-19, Direksi dapat menjaga keberlanjutan usaha dengan programprogram pemasaran yang intensif dan inovatif untuk mendorong penjualan terutama untuk produkproduk unggulan yang memiliki marjin tinggi.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris atas perkembangan dan pengelolaan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Perseroan”) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Pandangan atas Kondisi Eksternal

Kebangkitan ekonomi global dari dampak pandemi COVID-19 mulai pertengahan tahun 2021 menumbuhkan optimisme bahwa tahun 2022 akan menjadi tahun pemulihan. Tetapi kemunculan virus SARS-CoV-2 varian Omicron di awal tahun dan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari menyebabkan ekonomi global kembali berada dalam kondisi ketidakpastian.

Perang di Ukraina yang diikuti oleh sanksi Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat dan Asia-Pasifik terhadap Rusia memicu ketegangan geopolitik dan berdampak pada aktivitas perekonomian global. Krisis pangan dan energi dengan cepat menjadi ancaman baru karena Rusia dan Ukraina memiliki posisi penting dalam rantai pasokan pangan dan energi global. Gangguan rantai pasokan membuat harga komoditas bahan baku, energi, dan bahan pangan melonjak melampaui level yang belum pernah ada sebelumnya sehingga mendorong lonjakan inflasi. Tingkat inflasi global mencapai level tertinggi sejak terjadinya krisis sektor keuangan dunia tahun 2008.

Dinamika global tentu berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju Inflasi Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 5,51%, lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 3,0+1% dan jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2021 sebesar 1,87% dan Tahun 2020 sebesar 1,68%. Kenaikan inflasi terutama dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga Elpiji non subsidi yang menimbulkan dampak lanjutan terutama pada harga bahan pokok dan biaya transportasi. Dengan tingkat penghasilan yang masih relatif stagnan, masyarakat terutama kalangan ekonomi menengah bawah lebih mengutamakan belanja kebutuhan pokok dan menunda kebutuhan lainnya yang tidak mendesak.

Di sisi lain, pengendalian pandemi di Indonesia semakin baik. Penerapan protokol kesehatan, pelaksanaan vaksinasi yang masif, dan penanganan kasus suspek COVID-19 yang cepat dan tepat melalui layanan telemedicine di aplikasi PeduliLindungi membuat Indonesia berani menyatakan bertransisi dari pandemi ke endemi. Pada 30 Desember 2022, pemerintah resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia. Kondisi ini juga berdampak pada penurunan permintaan produkproduk vitamin dan suplemen kesehatan dibandingkan permintaan pada tahun 2021.

Penilaian Terhadap Kinerja Direksi

Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja yang baik di tahun 2022, walaupun tidak setinggi pencapaian tahun 2021 ketika pasar masih dipengaruhi sentimen kenaikan kasus COVID-19. Namun Direksi dapat menjaga keberlanjutan usaha dengan program-program pemasaran yang intensif dan inovatif untuk mendorong penjualan terutama untuk produk-produk unggulan yang memiliki marjin tinggi. Di tahun 2022, Perseroan juga meluncurkan 7 produk baru sebagai respons atas kebutuhan konsumen dan memperkuat platform pemasaran digital untuk menjangkau target konsumen generasi milenial.

Di akhir tahun 2022, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,87 triliun, turun 3,9% dari Rp4,02 triliun pada tahun 2021. Segmen Jamu Herbal & Suplemen sedikit mengalami penurunan sebesar 2,2% dari Rp2,69 triliun pada 2021 menjadi Rp2,63 triliun, dan segmen Makanan & Minuman turun 8,5% dari Rp1,19 triliun pada 2021 menjadi Rp1,09 triliun. Sementara itu, segmen Farmasi mencatat pertumbuhan yaitu sebesar 4,3% dari Rp137,15 miliar pada 2021 menjadi Rp143,05 miliar.

Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp1,10 triliun, turun 12,4% dari Rp1,26 triliun pada tahun 2021, sejalan dengan penurunan penjualan. Marjin laba bersih juga turun dari 31,4% pada tahun 2021 menjadi 28,6%.

Dewan Komisaris juga mencatat sejumlah perncapaian yang patut diapresiasi. Komitmen Perseroan yang kuat dalam upaya pengelolaan lingkungan berhasil meraih Penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk yang ketiga kalinya sekaligus meraih Penghargaan Green Leadership Utama dari KLHK kepada pimpinan perusahaan yang secara optimal menjalankan program pengelolaan lingkungan dalam operasional bisnis dan pengembangan masyarakat, serta mendominasi perolehan PROPER Emas.

Selain itu, Perseroan juga mendapat Penghargaan Industri Hijau “Level 5” untuk yang kelima kalinya dari Kementerian Perindustrian dan Penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022, sebagai Pemenang Terbaik I, Kategori Pelaku Usaha Besar dari Badan Perencana Pembangunan Nasional.

Pengawasan dalam Perumusan dan Implementasi Strategi Perusahaann

Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi sejak tahap perumusan strategi dan penetapan target-target kinerja sebelum dimulainya tahun buku. Proses perencanaan strategi dilakukan dalam rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi yang mencakup pembahasan perkembangan bisnis dan penetapan strategi jangka pendek dan jangka panjang.

Pada kesempatan tersebut, Dewan Komisaris secara aktif menjalankan peran pengawasan dan pemberian nasihat, saran, atau rekomendasi kepada Direksi terkait rencana bisnis yang akan ditetapkan dan disepakati bersama. Rekomendasi Dewan Komisaris menjadi bagian dari proses perumusan strategi Perseroan. Strategi dan kebijakan strategis yang telah disepakati dan disetujui dijabarkan menjadi target kinerja, perencanaan operasional, dan program kerja yang di-cascading hingga ke struktur terbawah dalam bentuk key performance indicators (KPI) yang harus dicapai pada tahun buku.

Dewan Komisaris dan Direksi berkomunikasi secara intensif untuk memastikan tercapainya target-target kinerja Perseroan. Secara formal, pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi dilakukan melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi dan rapat rutin Komite Audit dengan Direktur Keuangan dan Unit Audit Internal.

Sepanjang tahun 2022, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat bersama. Di dalam forum tersebut, Direksi melaporkan hasil pencapaian kinerja operasional bulanan, kinerja keuangan triwulanan, permasalahan yang dihadapi dan penanganannya, serta rencana pengembangan selanjutnya.

Keterlibatan Dewan Komisaris sejak awal perumusan dimaksudkan untuk membuka perspektif atau sudut pandangan yang lebih luas dalam berbagai aspek pengelolaan Perseroan, sehingga dapat membantu Direksi merumuskan inisiatif strategis dan cascading target kinerja yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi demi tercapainya tujuan Perseroan.

Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi telah menjalankan strategi bisnis dengan insiatif-inisiatif yang tepat dan efektif, dengan mempertimbangkan saran dan rekomendasi Dewan Komisaris, serta memperhatikan faktor-faktor eksternal yang berkembang sehingga Perseroan mampu menjaga pertumbuhan yang baik pada tahun ini.

Pandangan atas Prospek Usaha

Perekonomian dunia tahun 2023 masih akan menghadapi tantangan berat bahkan ancaman resesi sudah di depan mata. Sejumlah faktor akan membebani pertumbuhan ekonomi global, mulai dari ketatnya kebijakan moneter di sejumlah negara, konflik geopolitik yang masih berlanjut, tingkat suku bunga tinggi, lonjakan inflasi akibat kenaikan harga energi, bahan baku industri, dan bahan pangan, hingga melambatnya perdagangan global.

Lembaga multinasional seperti IMF dan Bank Dunia telah beberapa kali mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. IMF memangkas proyeksi ekonomi global 2023 dari 4,4% pada prakiraan Januari 2022 menjadi 3,2% pada April 2022, dan menjadi 2,7% pada Oktober 2022. Sementara Bank Dunia pada Januari 2023 mengumumkan prakiraan pertumbuhan global 2023 menjadi 1,7%, turun tajam dari 3% pada prakiraan Juni 2022.

Di tengah gejolak ekonomi global, ekonomi Indonesia menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, dan akan meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Inflasi diperkirakan menurun dan kembali ke target 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024 seiring dengan tetap terkendalinya inflasi harga impor dengan nilai tukar rupiah yang stabil dan respons kebijakan moneter yang cepat, antisipatif, dan berwawasan ke depan.

Direksi bersama Dewan Komisaris telah mendiskusikan prospek usaha yang disusun Direksi. Di dalam forum rapat bersama, Direksi menyampaikan peluang bisnis yang mungkin dapat dimasuki untuk dibahas dan dianalisis lebih lanjut. Dewan Komisaris telah menyampaikan pertimbangan dan rekomendasi sesuai kapasitas profesional yang dimiliki. Dewan Komisaris meyakini bahwa Perseroan tetap memiliki prospek usaha yang positif sejalan dengan kesadaran konsumen akan produk-produk suplemen kesehatan yang berasal dari bahan-bahan alami yang terus meningkat. Pasar domestik masih terbuka lebar terutama di segmen orang-orang muda. Segmen ini harus didekati dengan metode pemasaran digital yang berbeda dengan metode pemasaran konvensional. Sedangkan pasar ekspor juga semakin prospektif sejalan dengan inisiatif strategis Perseroan untuk mencari sumber pertumbuhan baru di luar pasar Indonesia.

Pandangan atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris memastikan bahwa Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik/good corporate governance (GCG) di seluruh jenjang organisasi dan di setiap proses bisnis. Secara keseluruhan, pelaksanaan GCG di Perseroan sudah berjalan dengan baik, terutama dalam hal kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang belaku. Untuk meningkatkan kualitas GCG, Dewan Komisaris mengingatkan agar Direksi memperhatikan terciptanya pengendalian internal yang baik sejak di first line of defense (operasional) tanpa harus menunggu diaudit oleh Unit Audit Internal. Peran Unit Audit Internal tidak boleh hanya sebagai watchdog, tetapi harus menjadi mitra strategis yang dapat memberikan advice dan nilai tambah bagi Perseroan.

Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal keuangan dan operasional yang mengadopsi kerangka kerja The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Secara berkala, Dewan Komisaris mengevaluasi efektivitas pengendalian internal melalui Komite Audit yang berkoordinasi dengan Unit Audit Internal. Dalam implementasi program kerjanya, Unit Audit Internal senantiasa memperhatikan apakah sistem pengendalian internal telah terbangun dan berada di dalam (embedded) setiap bisnis proses. Karena pengendalian internal yang baik merupakan syarat penting dan mutlak harus ada dalam penerapan GCG. Secara paralel, Dewan Komisaris melalui Komite Audit menjalankan peran pengawasan agar tujuan tersebut dapat terwujud.

Direksi telah menerapkan sistem manajemen risiko yang mengacu pada best practice untuk mengelola semua risiko secara efektif dan efisien. Secara keseluruhan, Direksi telah memperhatikan risiko di dalam merumuskan strategi dan mengelola perusahaan. Namun, Dewan Komisaris menyarankan agar Direksi mempertimbangkan untuk mengadakan fungsi manajemen risiko mengingat saat ini Perseroan berada pada lingkungan bisnis yang semakin bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan seringkali ambigu atau lebih dikenal dengan VUCA (volatile, uncertain, complex, ambiguous). Fungsi manajemen risiko dapat membantu Direksi melakukan pengelolaan risiko secara lebih komprehensif, terencana, dan sistematis, sehingga Perseroan akan dapat lebih awal mengantisipasi dan lebih siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Selama tahun 2022 tidak ada perubahan pada komposisi Dewan Komisaris.

Apresiasi

Dewan Komisaris sangat menyadari bahwa semua yang telah diraih tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, atas nama Dewan Komisaris, izinkan saya menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan, sehingga Perseroan dapat melalui setiap masa sulit dan penuh tantangan dengan yang baik.

Kami juga mengapresiasi kinerja Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan Perseroan atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan demi keberlangsungan usaha Perseroan. Semoga Perseroan dapat terus memberikan nilai tambah dan manfaat yang lebih besar bagi para pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.