Loading...

penciptaan nilai sosial

Pelaksanaan Creating Share Value (CSV) sudah dirintis sejak tahun 2000 melalui program Petani Mitra.

Kelompok Tani Kridoyuono di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas tergolong dalam kelompok mitra binaan Sido Muncul sejak tahun 2019. Kelompok mitra binaan merupakan kelompok tani potensial yang bekerja sama dengan Sido Muncul dalam hal pengadaan bahan baku dimana kelompok tersebut masih membutuhkan pembinaan bimbingan oleh Sido Muncul untuk mengembangkan produksi dan kualitas hasil panennya.

Bahan baku Sido Muncul yang dikembangkan oleh petani di Desa Sambirata adalah kapulaga. Pengembangan tanaman kapulaga pun memiliki beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi kelompok tani adalah pengelolaan pasca panen kapulaga yaitu proses pengeringan. Keterbatasan teknologi pengering (oven) di Desa Sambirata membuat petani harus mengeringkan kapulaga dengan panas matahari. Cuaca yang tidak menentu membuat waktu pengeringan yang tidak efisien, butuh waktu 5 hari untuk memperoleh kapulaga kering. Cuaca yang mendung menyebabkan kapulaga basah hingga akhirnya membusuk. Hal tersebut menyebabkan kualitas kapulaga yang dihasilkan jelek sehingga menurunkan harga jual.

Survey Rumah Pengering dan PLTMH

Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dimiliki oleh Desa Sambirata dapat menjadi solusi untuk permasalahan petani dalam hal pengeringan kapulaga. Walaupun sudah tersedia listrik dari PLN, namun pemanfaatan PLTMH diharapkan mampu menjadi back up pada saat listrik mati. Keterbatasan pengetahuan masyarakat membuat Sido Muncul memiliki inisiatif untuk memberikan penyelesaian masalah pengeringan kapulaga di Desa Sambirata, yaitu dengan memanfaatkan PLTMH menjadi mesin pengering kapulaga. Pengadaan alat pengering kapulaga dilakukan secara partisipatif antara Sido Muncul, Kelompok Tani dan Pemerintah Desa.

Rumah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro

Selain support dalam hal pengeringan kapulaga, Sido Muncul juga memberikan kepastian harga kepada petani kapulaga di Desa Sambirata. Kehadiran Sido Muncul mampu meningkatkan nilai kapulaga dari Desa Sambirata, kapulaga tidak hanya djual di pasar melainkan sudah mampu memenuhi kebutuhan industri. Hal tersebut semakin memberikan motivasi semakin memberikan motivasi kepada petani untuk menanam kapulaga dan meningkatkan kualitas kapulaga yang dimiliki serta disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Kelompok tani di Desa Sambirata dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tani tua dan kelompok tani muda. Jumlah total anggota Kelompok Tani Krodoyuono mencapai 275 orang petani yang diketuai oleh Bapak Ali Katum. Pengiriman pertama kali ke Sido Muncul yaitu pada tanggal 26 Desember 2019 sebanyak 1 ton kapulaga basah, dan selama ini sudah melakukan pengiriman sebanyak 12 kali dengan jumlah total 15 ton. Kerjasama masih berlanjut di tahun 2020 dengan pengiriman kapulaga yang meningkat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selengkapnya

Desa Inspirasi Padi (DIPA) merupakan salah satu program unggulan dalam Corporate Social Responsibility (CSR) Sido Muncul. Perumusan program tersebut atas dasar meluasnya pemberian pupuk kimia yang berlebihan, sehingga berdampak buruk terhadap lingkungan dan tanah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman adalah dengan menggunakan produk berimbang maupun penerapan pertanian ramah lingkungan. Harapan dari program ini dapat menekan penggunaan pupuk kimia yang biasa dilakukan oleh petani dan dapat meningkatkan hasil produksi padi sehingga menambah nilai hasil bagi pelaku usaha tani.

Kabupaten Sukoharjo dipilih karena kabupaten tersebut merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar dan penyangga ketahanan pangan di Jawa Tengah, sehingga dikhawatirkan bahan kimia yang diberikan kedalam tanah secara berlebihan dan terus-menerus akan menyebabkan penurunan produktivitas lahan. Selain itu, budidaya tanaman padi yang ada di Kabupaten Sukoharjo pada masing-masing daerah memiliki kearifan lokal yang belum diketahui oleh masyarakat luar. Sehingga program ini diharapkan mampu menjadi salah satu sarana untuk mengangkat kearifan lokal daerah tersebut.

Panen Raya Masa Tanam 1

Program Desa Inspirasi Padi (DIPA) dimulai pada Tahun 2017. Penentuan lokasi demplot dipilih sesuai hasil Focus Group Discussion (FGD) bersamaan dengan pengenalan program serta pembentukan Tim Koordinasi. Berdasarkan rekomendasi dari:

  1. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
  2. Dinas Pertanian Kabupaten Semarang dan Sukoharjo
  3. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Tengah
  4. KTNA Kabupaten Semarang dan Sukoharjo
  5. BPTP Provinsi Jawa Tengah

dipilihlah Kecamatan Polokarto, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter dan Kecamatan Tawangsari sebagai lokasi demplot program DIPA untuk Masa Tanam 1 (MT 1).

Salah satu indikator keberhasil program Desa Inspirasi Padi adalah dari hasil panen tanaman padi yang sudah dilakukan pada Masa Tanam 1 (MT 1). Pada Musim Tanam 1 (MT 1) yang mencapai rata-rata 17,4%, dari yang awalnya rata-rata hasil panen 7 ton, sekarang menjadi 8,3 ton. Kenaikan hasil produksi yang berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi tanah, iklim, varietas padi, teknologi budidaya, pemupukan, dan sebagainya.

Menurut analisa yang dilakukan, kenaikan hasil produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi tanah, iklim, teknologi budidaya dan pemupukan yang dilakukan oleh petani. Pola pemupukan yang dilakukan oleh petani Desa Inspirasi Padi adalah dengan memberika POC serta pengurangan dosis pupuk kimia.

Focus Group Discussion Kelanjutan Program Tahun 2020

Selengkapnya