Loading...
Berawal dari kecintaan dan hobi manajemen PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul. Tbk terhadap keberadaan satwa khususnya satwa asli Indonesia, perusahaan memiliki program pelestarian keanekaragaman hayati dalam satu kawasan yaitu Agrowisata Sido Muncul. Keberadaan Agrowisata di kawasan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk bertujuan untuk mengoleksi tanaman obat dan pelestarian plasma nutfah terutama diprioritaskan pada tanaman-tanaman langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman obat untuk bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan yang lainnya masih dieksplorasi dari alam.
Pada tahun 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain seartistik mungkin dan menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, antara koleksi tanaman obat dengan desain taman serta infrastruktur lainnya.
Agrowisata Sido Muncul berada kawasan Pabrik Sido Muncul, Jl. Soekarno Hatta, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menempati lahan seluas 3 hektar, dengan topografi tanah landai, ketinggian tempat 440 meter dari permukaan laut.
Dalam area agrowisata ini terdapat sekitar 272 spesies tanaman termasuk tanaman introduksi dari luar negeri antara lain Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mentha Piperita dan Sylibum Marianum. Di dalam area ini juga terdapat 164 ekor satwa dari 40 spesies, seperti:
Menempati lahan seluas 3 ha. Pada tahun 2009, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah mendorong Sido Muncul melakukan pengajuan ijin Lembaga Konservasi. Melalui Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.564/Menhut-II/2011 PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul.Tbk melalui PT. Hotel Candi Baru Semarang mendapat ijin Lembaga Konservasi (LK) kategori Taman Satwa.
Agrowisata sebagai kawasan wisata dan dikunjungi masyarakat dengan rata-rata kunjungan 5000 orang wisatawan per bulan, tanpa dikenakan biaya sebagai upaya bagian daripada kegiatan CSR untuk memberikan edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Agrowisata Sido Muncul memiliki beberapa misi, sebagai berikut :
Seiring berjalannya waktu Agrowisata Sido Muncul terus mengalami perkembangan dalam berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini dapat ditunjukan melalui tabel peningkatan status dan hasil absolute keanekaragaman hayati periode tahun 2021 s/d 2025 sebagai berikut :
Tabel 1. Peningkatan Status Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Agrowisata Sido Muncul.
Tabel 2. Hasil Absolute Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Agrowisata Sido Muncul.
Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) merupakan salah satu jenis harimau yang dipelihara di Agrowisata Sido Muncul. Satwa ini masuk daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN red list). IUCN adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam. Kasus perburuan liar juga masih sering terjadi. Sido Muncul memang belum sejauh itu untuk masuk dalam mengatasi masalah di tingkat dunia, tetapi upaya-upaya konservasi perlu dilakukan agar satwa ini tidak punah.
Saat ini Sido Muncul telah berhasil meningkatkan jumlah populasi Harimau Siberia dari jumlah awal 2 ekor pada tahun 2025 bertambah menjadi 11 ekor melalui program breeding yang dilakukan secara terkontrol. Dengan memanfaatkan potensi lingkungan dan sumber daya yang mendukung pada tahun 2021 koleksi Harimau Siberia mengalami surplus melebihi kapasitas kandang yang ada yaitu mencapai 14 ekor. Kemudian Sido Muncul melakukan kerjasama dengan PT Hotel Pohon (Lembang Park & Zoo) Jawa Barat terkait hibah Harimau Siberia sebanyak 3 ekor dari Sido Muncul kepada PT Hotel Pohon (Lembang Park & Zoo) Jawa Barat. Apa yang dilakukan merupakan beyond compliance. Karena meskipun bukan merupakan kewajiban, diluar bidang bisnis yang dikerjakan, dan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, Sido Muncul tetap bersungguh-sungguh melakukan kegiatan konservasi.