Loading...

Laporan Direksi

David Hidayat

Direktur Utama

Menghadapi kondisi pasar yang tidak kondusif sebagai imbas dari gejolak perekonomian global, Perseroan menerapkan berbagai strategi bisnis yang berfokus pada pemulihan kinerja. Hasilnya, kinerja penjualan mengalami penurunan sebesar 4% dan laba bersih turun 12% dari tahun 2021, namun masih lebih tinggi dibandingkan penjualan dan laba bersih tahun 2020.

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, dan perlindungan-Nya, sehingga PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Perseroan”) dapat melalui tahun 2022 dengan dengan semangat yang kuat untuk menjaga pertumbuhan. Mewakili Direksi, perkenankan saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

TINJAUAN KONDISI EKSTERNAL

Perekonomian global di tahun 2022 masih dilanda ketidakpastian. Di saat dunia berusaha bangkit dari dampak pandemi COVID-19 yang belum juga usai seiring kemunculan varian baru Omicron, potensi krisis kembali mengancam sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, membuat Rusia dijatuhi berbagai macam sanksi ekonomi dan nonekonomi oleh negara-negara Barat. Sanksi ini langsung berpengaruh pada harga-harga komoditas, energi, dan bahan pangan karena Rusia dan Ukraina memiliki posisi penting dalam rantai pasokan pangan dan energi global.

Konflik Rusia-Ukraina dan sanksi Barat terhadap Rusia menimbulkan krisis ekonomi baru. Gangguan rantai pasokan yang membuat harga komoditas pangan dan energi naik pada akhirnya mendorong tingkat inflasi global ke level yang tinggi. Secara rata-rata, tingkat inflasi global tahun 2022 mencapai 8,8%, jauh lebih tinggi dari 4,7% pada tahun 2021, dan tertinggi sejak terjadinya krisis sektor keuangan dunia tahun 2008.

Sejumlah bank sentral seperti di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa (UE) berupaya menahan laju inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan, yang pada akhirnya semakin memberikan tekanan pada perekonomian global. Inflasi yang tinggi akibat harga komoditas, kenaikan suku bunga, dan volatilitas pasar keuangan telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat signifikan.

Di dalam negeri, Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19 dengan kemunculan kasus varian Omicron yang merajalela di awal tahun. Namun Indonesia sudah jauh lebih siap dalam penanganan kasus varian Omicron dibandingkan saat menghadapi varian Delta. Karakteristik Omicron memiliki gejala yang lebih ringan sehingga tidak menimbulkan overcrowding di fasilitas kesehatan. Mobilitas masyarakat juga tidak terlalu terganggu. Sebagian besar masyarakat sudah lebih percaya diri untuk beraktivitas karena sudah mendapat vaksin hingga dosis ketiga.

Perubahan tatanan geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina tentu menjadi tantangan utama bagi kinerja pemulihan ekonomi nasional. Kenaikan harga pangan, bahan baku industri, dan energi sebagai dampak dari gangguan rantai pasokan serta potensi lonjakan inflasi global memberi tekanan pada industri pangan, energi, dan sektor keuangan domestik.

Sejak Januari 2022, laju inflasi menunjukkan tren yang terus meningkat hingga akhir tahun seiring dengan kenaikan harga-harga komoditas energi dan pangan dunia, serta gangguan rantai pasokan. Kenaikan inflasi yang cepat terutama didorong oleh kenaikan harga makanan, minuman dan tembakau. Akibatnya, sejumlah perusahaan fast-moving consumer good (FMCG) mulai menaikan harga jual produk di tengah kenaikan harga bahan baku.

Pada 3 September 2022, Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena beban subsidi BBM semakin membengkak. Kenaikan harga BBM menimbulkan dampak lanjutan terutama pada harga bahan pokok dan biaya transportasi sehingga mendorong laju inflasi ke posisi tertinggi 5,95% pada bulan September.

Pada akhirnya, inflasi yang tinggi menekan daya beli masyarakat. Kenaikan harga bahan pokok sangat berdampak terutama bagi masyarakat ekonomi menengah bawah. Dengan pendapatan yang relatif stagnan, masyarakat lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, dan transportasi. Hal ini berdampak pada penurunan penjualan pada produk-produk nonprimer termasuk produk suplemen kesehatan.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Inflasi tinggi yang mempengaruhi daya beli masyarakat serta kenaikan harga komponen bahan baku impor berdampak pada penurunan kinerja penjualan pada triwulan kedua. Perseroan merevisi target kinerja dan mengubah strategi bisnis dengan berfokus pada pemulihan pada triwulan ketiga dan keempat untuk memitigasi penurunan lebih lanjut.

Untuk mendorong penjualan di pasar domestik, Perseroan fokus pada program-program pemasaran dan promosi baik offline maupun online, yang dapat langsung dirasakan oleh konsumen, seperti trade promo, product bundling dan diskon. Perseroan meningkatkan penjualan di online channel dengan mengoptimalkan utilisasi media sosial sebagai media pemasaran produk, sehingga produk yang dipasarkan dapat langsung mengenai kesadaran dari target pasar yang dituju.

Perseroan memanfaatkan platform digital sebagai salah satu strategi untuk menjangkau konsumen muda yang akrab dengan jejaring media sosial. Perseroan memperbanyak konten-konten pemasaran digital dengan berkolaborasi dengan para content creator dengan tujuan edukasi tentang produk-produk Sido Muncul dan meningkatkan brand awareness di kalangan anak muda.

Perseroan juga berkolaborasi dengan para influencer sosial media di platform Youtube, Instagram dan Tik-Tok. Hingga saat ini, Perseroan sudah memiliki lebih dari 100 konten besama beberapa influencer, dengan total lebih dari 7 juta view dan engagement rate yang baik di seluruh platform media sosial tersebut.

Untuk memitigasi tekanan profitabilitas, Perseroan fokus pada penjualan produk-produk yang memiliki marjin tinggi dan didukung dengan peningkatan efisiensi biaya untuk menjaga marjin. Utilisasi Biaya Pokok Produksi (BPP) dijaga seefektif mungkin, antara lain dengan mencari alternatif pemasok, terutama untuk bahan baku impor, yang dapat memberikan harga lebih kompetitif tanpa mengurangi kualitas.

Dari sisi distribusi, Perseroan terus menjaga dan memastikan visibilitas dan ketersediaan produk, baik di tingkat grosir maupun retail, serta terus menambah jumlah saluran distribusi di setiap pelosok Indonesia dengan pencapaian 156 ribu outlet di akhir tahun 2022.

Perseroan fokus untuk mempercepat eksekusi inisiatif bisnis ekspor, seperti mencari peluang tujuan ekspor baru di negara-negara kawasan Afrika dan Asia. Perseroan berhasil menggencarkan penetrasi ke pasar ekspor baru di negara-negara ECOWAS (Masyarakat Ekonomi NegaraNegara Afrika Barat) seperti Ghana, Kamerun, dan Kenya. Selain itu, Perseroan memperkenalkan produk-produk baru seperti Tolak Angin Care untuk pasar Malaysia dan ESTE EMJE untuk pasar Nigeria, dua negara pasar ekspor utama Sido Muncul.

Pada tahun 2022, Perseroan meluncurkan 7 SKU produk baru, yakni minuman pereda panas dalam Alang Sari Cool, Balsam Tolak Angin, RTD (ready-to-drink) Teh Tolak Angin, Jamu Heritage Galian Singset, RTD Sido Muncul Vitamin C1000+D3 & Zinc dengan 2 varian rasa: Lemon dan Jeruk, serta suplemen kesehatan SM Prosta. Produkproduk baru ini merupakan hasil riset panjang didukung dengan observasi dan studi pasar secara menyeluruh untuk mengisi ceruk pasar dan peluang dari kebutuhan masyarakat saat ini. Kontribusi New Product Development (NPD) pada tahun 2022 mencapai 2% dari total penjualan Peseroan.

Peranan Direksi dalam Perumusan Strategi dan Kebijakan Strategis

Direksi bersama tim manajemen merumuskan target usaha, anggaran, strategi dan kebijakan strategis sebelum tahun berjalan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) berdasarkan gambaran umum kondisi eksternal dan internal. Kondisi eksternal meliputi proyeksi pertumbuhan ekonomi, indikator makroekonomi, kondisi sosial, proyeksi harga bahan baku utama serta kondisi pasar dan persaingan usaha. Sedangkan kondisi internal antara lain mencakup kesiapan sumber daya manusia, kapasitas produksi, dan data historis penjualan.

Selanjutnya, Direksi memaparkan RKA kepada Dewan Komisaris di dalam rapat bersama Direksi dan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memberikan pandangan dan rekomendasi serta persetujuannya.

RKA menjadi acuan bagi divisi dan anak perusahaan untuk melakukan cascading target kinerja, perencanaan operasional, dan program kerja hingga ke struktur terbawah dalam bentuk key performance indicators (KPI) yang harus dicapai pada tahun buku.

Proses yang Dilakukan Direksi untuk Memastikan Implementasi Strategi

Direksi berperan sejak dari proses perumusan strategi dan kebijakan strategis, memberikan arahan dalam mengimplementasikan strategi agar sesuai dengan tujuan dan target perusahaan, memantau dan memastikan strategi telah diimplementasikan dengan baik, serta mengevaluasi hasil dari implementasi strategi dan kebijakannya.

Proses evaluasi seluruh strategi segmen usaha dilakukan secara bulanan, triwulanan, dan tahunan. Sepanjang tahun 2022, Direksi menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 12 kali yang seluruhnya dihadiri oleh Dewan Komisaris. Di dalam rapat Direksi, setiap Direktur dan atau divisi terkait memberikan laporan hasil tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya, pencapaian kinerja, permasalahan yang dihadapi, dan perkembangan pasar termasuk kompetitor. Rapat menghasilkan keputusan strategis untuk mengatasi gap yang terjadi dalam pencapaian kinerja bulanan.

KINERJA TAHUN 2022

Kondisi pasar yang tidak kondusif sejak triwulan kedua 2022 sebagai imbas dari gejolak perekonomian global mempengaruhi kinerja Perseroan. Penurunan penjualan tidak terelakkan, terutama sebagai dampak dari tingginya inflasi tahun 2022 yang mempengaruhi daya beli masyarakat, serta kenaikan harga komponen bahan baku impor. Normalisasi permintaan dari basis yang tinggi pada tahun 2021 yang disebabkan oleh penyebaran COVID-19 varian Delta, juga menjadi salah satu penyebab penurunan penjualan di tahun 2022.

Perseroan membukukan penjualan bersih tahun 2022 sebesar Rp3,87 triliun, turun 3,9% dibandingkan Rp4,02 triliun pada tahun 2021.

Penurunan penjualan terutama terjadi pada segmen Makanan & Minuman yang turun 8,5% dari Rp1,19 triliun menjadi Rp1,09 triliun. Sementara segmen Jamu Herbal & Suplemen turun 2,2% dari Rp2,69 triliun menjadi Rp2,63 triliun. Sebaliknya, segmen Farmasi tumbuh 4,3% dari Rp137,15 miliar menjadi Rp143,05 miliar.

Beban pokok penjualan turun 1,8% dari Rp1,73 triliun pada 2021 menjadi Rp1,70 triliun sejalan dengan penurunan kinerja penjualan.

Penurunan penjualan dan kenaikan harga bahan baku menyebabkan laba bruto turun 5,4% dari Rp2,29 triliun menjadi Rp2,16 triliun dengan marjin laba bruto turun dari 56,9% menjadi 55,9%.

Perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp1,10 triliun, turun 12,4% dari Rp1,26 triliun pada tahun sebelumnya. Marjin laba bersih turun dari 31,4% menjadi 28,6%.

Kinerja ekspor masih tetap positif dan memberikan kontribusi sekitar 4% terhadap total penjualan. Segmen Food & Beverages mencatat tren penjualan yang solid di pasar ekspor. Produk unggulan untuk pasar ekspor adalah Kuku Bima Ener-G! dimana sekitar 16% penjualan Kuku Bima Ener-G! berasal dari pasar ekspor dengan volume penjualan yang kuat di Malaysia dan Nigeria.

Pada tahun 2022, rata-rata utilisasi kapasitas produksi Perseroan sebesar 60%. Perseroan terus melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas dengan membangun fasilitas produksi atau menambah mesin baru, di antaranya:

  • Fasilitas produksi baru untuk produk ready-to-drink (RTD) sudah beroperasi pada triwulan ketiga 2022 dengan kapasitas produksi RTD 6 juta botol per bulan untuk berbagai varian produk RTD 150 ml dan 300 ml.
  • Fasilitas produksi soft capsule ditingkatkan kapasitasnya menjadi 5 juta butir per bulan. Mesin baru telah datang pada triwulan keempat 2022 dan sedang dalam proses instalasi. Mesin baru tersebut dijadwalkan akan siap beroperasi pada triwulan pertama 2023.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi energi dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, Perseroan terus memperluas penggunaan panel surya dan chiller absorber pada unit-unit produksi. Program efisiensi ini menghasilkan penghematan biaya listrik hingga 16%. Panel surya sudah digunakan sejak Mei 2022 dengan kontribusi 2% dari total konsumsi energi listrik Perseroan.

Pada Oktober 2022, Perseroan dan PLN menyepakati pembelian 100% daya listrik dari energi terbarukan melalui skema Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC). REC merupakan instrumen berbasis pasar yang menyatakan bahwa pemegang sertifikat menggunakan satu MWh (megawatt jam) listrik dari sumber-sumber energi terbarukan.

Dengan demikian, Perseroan semakin membuktikan komitmennya yang kuat bagi keberlanjutan. Secara keseluruhan, 86% dari total kebutuhan energi listrik Perseroan berasal dari energi terbarukan, yaitu biomassa (61%), panel surya (2%), dan REC (24%). Selain itu, ditambah dengan penggunaan gas (CNG) sebagai substitusi solar sebagai bahan bakar boiler, maka total sumber energi ramah lingkungan yang digunakan Perseroan mencapai 97%.

Perbandingan antara Pencapaian dengan Target

Berdasarkan pencapaian kinerja tahun 2021, Perseroan telah menetapkan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2022 sebesar 15% dari kinerja tahun 2021. Namun kondisi pasar yang mengalami perubahan pada triwulan kedua membuat Perseroan merevisi target kinerja dan mengubah strategi bisnis dengan berfokus pada pemulihan pada triwulan ketiga dan keempat untuk memitigasi penurunan lebih lanjut.

Perseroan fokus pada perbaikan kinerja setiap triwulan, dengan menargetkan pemulihan di triwulan ketiga sebesar 30% pada penjualan dan 50% pada laba bersih dibandingkan dengan triwulan kedua.

Realisasinya adalah penjualan naik 37% dengan laba bersih naik 83% pada triwulan ketiga dibandingkan triwulan kedua. Sementara untuk triwulan keempat, Perseroan menargetkan kenaikan sebesar 20% pada penjualan dan laba bersih dibandingkan dengan triwulan ketiga dengan terus melanjutkan pemulihan yang kuat. Realisasi kinerja di triwulan keempat berada di atas target, dengan kenaikan penjualan sebesar 25% dan laba bersih setelah pajak naik 40% dibandingkan triwulan ketiga tahun 2022.

Dengan demikian, secara tahunan, kinerja tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 4% pada penjualan dari tahun 2021, namun masih lebih tinggi sebesar Rp530 miliar dibandingkan kinerja tahun 2020. Laba bersih turun 12% dari tahun sebelumnya, tetapi lebih baik sebesar Rp171 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2020.

Pembagian Dividen

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 30 Maret 2022, Pemegang Saham menyetujui untuk mendistribusikan dividen kas sebesar Rp1.136.484.393.540 atau setara dengan Rp38,00 per lembar saham dengan rasio pembayaran sebesar 90% dari laba bersih Perseroan untuk tahun 2021. Seluruh dividen telah dibayarkan kepada pemegang saham melalui pendistribusian dividen interim tunai pada 27 Agustus 2021 dan dividen final pada 28 April 2022.

Kendala yang dihadapi

Gangguan rantai pasokan global yang memicu lonjakan harga komoditas, mendorong kenaikan laju inflasi, dan menyebabkan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah menciptakan volatilitas harga bahan baku, terutama untuk segmen Food & Beverages. Sekitar 20% komoditas bahan baku terkena dampak secara tidak langsung dari kenaikan kurs dollar AS.

Untuk memitigasi dampak pada BPP, Perseroan berupaya mencari alternatif pemasok yang menawarkan harga lebih kompetitif tanpa mengurangi kualitas. Upaya ini termasuk menjajaki peluang impor langsung dari produsen untuk memangkas jalur distribusi dan biaya middleman. Namun, kebijakan penyesuaian harga jual tidak dapat dihindari. Meskipun demikian Perseroan tetap mencari formula harga jual yang wajar dan tidak memberatkan daya beli konsumen.

Perseroan melakukan berbagai inisiatif seperti menjaga dan memastikan visibilitas dan ketersediaan produk, baik di tingkat grosir maupun retail, terus menambah jumlah saluran distribusi di pelosok Indonesia, dan meningkatkan strategi pemasaran digital dan penjualan online agar konsumen dapat lebih mudah mendapatkan produk yang diinginkan.

Hingga saat ini, Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G! masih menjadi produk utama dengan kontribusi penjualan yang signifikan. Namun hal ini berisiko membuat kinerja penjualan Perseroan menjadi sangat tergantung pada kedua produk utama tersebut. Oleh karena itu Perseroan terus meluncurkan produk-produk baru yang didukung dengan strategi pemasaran digital yang kuat.

Pada tahun 2020, Perseroan meluncurkan 17 produk baru, pada tahun 2021 terdapat 16 produk baru, dan pada tahun 2022 terdapat 7 produk baru. Hasilnya, pada 2 tahun terakhir kontribusi Kuku Bima Ener-G! pada segmen Makanan & Minuman turun dari sekitar 70% menjadi 50% karena terdapat produk lain yang tumbuh lebih tinggi.

Prospek Usaha

Perekonomian dunia tahun 2023 masih akan menghadapi tantangan berat bahkan ancaman resesi sudah di depan mata. Sejumlah faktor akan membebani pertumbuhan ekonomi global, mulai dari ketatnya kebijakan moneter di sejumlah negara, konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, tingkat suku bunga tinggi, lonjakan inflasi akibat kenaikan harga energi dan bahan pangan, ancaman resesi, hingga melambatnya perdagangan global.

Di tengah gejolak ekonomi global, ekonomi Indonesia menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3% dan akan meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Inflasi diperkirakan menurun dan kembali ke target 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024 seiring dengan tetap terkendalinya inflasi harga impor (imported inflation) dengan nilai tukar Rupiah yang stabil dan respons kebijakan moneter yang front loaded, preemptive, dan forward-looking.

Berdasarkan pencapaian kinerja tahun 2022, di tahun 2023, Perseroan akan terus melanjutkan proses pemulihan kinerja. Perseroan menetapkan target yang realistis pada penjualan dan laba bersih sebesar 10% dibandingkan pencapaian tahun 2022, dengan berbagai inisiatif dan strategi yang telah direncanakan dan akan dieksekusi dengan cepat.

Untuk menangkap peluang yang ada, Perseroan akan melakukan inisiatif-inisiatif untuk membangun fundamental yang kuat, di antaranya meningkatkan kapasitas produksi, ekspansi jaringan distribusi hingga ke pelosok-pelosok di seluruh provinsi, ekspansi pasar ekspor, memperkuat pemasaran digital untuk menjangkau target konsumen baru khususnya generasi milenial dan generasi Z, serta terus membangun brand equity dan brand awareness yang kuat dan terpercaya di tengah masyarakat.

MEMPERKUAT TATA KELOLA

Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh karyawan Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG) di dalam pengelolaan Perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan dan best practice.

Perseroan memiliki mekanisme pengawasan dan evaluasi kualitas penerapan GCG termasuk kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan yang berlaku. Fungsi tersebut dijalankan oleh Unit Audit Internal yang bertugas memberikan kepastian secara independen mengenai penerapan GCG oleh manajemen, serta Dewan Komisaris melalui Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan atas kepatuhan terhadap Kode Etik, kebijakan, Peraturan Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan terus mendorong insan Sido Muncul untuk menjalankan dan menjabarkan nilai-nilai perusahaan (SIDO Values) dengan standar tertinggi di setiap proses bisnis. Secara rutin, Perseroan melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan internal dan eksternal mengenai Kode Etik Perusahaan agar tercipta hubungan kerja yang sehat, transparan, produktif, harmonis, saling menghargai, bebas dari benturan kepentingan, dan saling menguntungkan.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Pada tahun 2022 tidak ada perubahan komposisi Direksi Perseroan.

APRESIASI

Mewakili Direksi, saya menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham atas dukungannya, kepada Dewan Komisaris atas supervisi dan nasihatnya sehingga pengelolaan Perseroan senantiasa berada pada arah yang benar untuk mencapai visinya, serta kepada segenap karyawan Perseroan yang telah bekerja keras penuh dedikasi dan integritas. Semoga Perseroan dapat terus memberikan manfaat yang optimal bagi pemegang saham, karyawan, mitra usaha, konsumen, dan masyarakat luas.